Kamis, 22 September 2022

Pelatihan Pemuutahiran data PK21



 pelatihan pemutahiran data PK21 di wantilan Adat Desa Temukus diikuti oleh 4 desa yaitu cempaga , temukus , sidetapa ,tigawasa 

desa cempaga kader pendata :

1. i nyoman nenten 

2. rafi ardana

3. putu sumadi

4. putu jaya yasa

5. ketut suastika

dari  jam 09 s/d 12 pada tanggal 23 september 2022



Selasa, 06 September 2022

 PLKB DESA CEMPAGA KOORDINASI DENGAN KAUR PEMERINTAHA 

( PUTU PENDI YASA )

Rabu , 7 September 2022

Agenda : 

1. Membahas kegiatan Pendaan Tahun 2022 dimama untuk Desa Cempaga mendapatkan 5 Kader

    Pendata , namun jumlah Tempekan 9 , ( masih urun rembuk untuk mendapatkan hasil yang 

    maksimal

Perebek Cempaga 
I PUTU SUARJAYA

Kaur Pemerintahan PUTU PENDI YASA
PLKB Cempaga I MADE SUARTIKANAYA

2. lANJUT KE Balai Penyuluh Piket 

 hanya rasa bersyuuuuukur hamba panjatkan , atas kesehatan yang telah Engkau Anugrahkan kepada HambaMu ini, Swaha


 RANGKAIAN KARYA MUAYON TAHUN 2022

Kegiatan Persembahyangan ( Rngkaian Upacara ring Desa Adat Cempaga ) 

1. Ring Pura Cesseasan ( Palingginh ida Bagus Dukuh Sakti ) 

    Saniscara Uku menail Pinggal 3 Septenber 2022 dilanjutkan  :

2. Ring pura Penden / Subak Abian Bhuana Kerti ( Palinggih Ida Batara Gede Pendem )

    Anggare kasih Perangbakat Pinanggal 6 Bulan September 2022 Ngelantur ring 



Jero Mangku Alit lan Jero Mangku Putu Tagel


3. Pura menangluk Merana 

    Sukra Perangbakat Pinanggal 9 September 2022 Ngelantur 





4. Nyepi Adat Ring Tilem ketiga Uku Ugu ( Ring Pura Desa - melasti kepura segara Labuhan Aji ) 

    ring pinanggal 24 September 2022 lan Nyepi Adat pinanggal 25 September lan Ngembak geni 

    ring Some Wayang pinanggal 26 September 2022

5. Ngelantur Karya Agung Muayon Ring Purnama Kapat , Redite Dukut ( Ngemedalang Raja Duwe , 

    Wengine mendan Ida Batare ring Pengulu ( Pura Cepug )

    Ngelatur Benjang semeng Some Dukut ( Ngebat ) ngelantur melasti ring pura Segara Labuhan Aji

    usan nika Ring anggare Dukut Rauh ring melasti ( Ngebat - Mecacar lan Ngelantur mecacar Kagin \

    kauh Ring krame istri mesuang Nasi 2 Takeh lan meseldang kalih taler Wenten rejang lan

    Api Ring Pura Desa Taler Wenten Kekalih )

    Ngelantur ring Buda Dukut Darote ( pemuput Karya Ageng Muayon )

Senin, 11 April 2022

POSYANDU LAMPAH COROT

 SELASA , 12 APRIL 2022

POSYANDU LAMPAH COROT








Kegiatan posyandu 
yang dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 12
ketua I Putu Sutika
Kehadiran balita sangat kurang
mohon ditingkatkan

Posyandu 
Penimbangan , ukur tinggi badan dan ukur lingkar kepala

Pemberian Bubur , Telur dan Jajan Bergizi tinggi


Jumat, 25 Maret 2022

ARTI OM SWASTIASTU

 



Dalam Agama Hindu mengajarkan ketika bertemu dengan sesama menyapa dengan mengucapkan “Om Swastiastu” diharapkan agar dapat membina hubungan yang harmonis dan mempererat rasa persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat. Salam ”Om Swastyastu” itu tidak memilih waktu. Ia dapat diucapkan pagi, siang, sore dan malam.

Makna Om Swastiastu

“OM” artinya Tuhan, “SU” artinya baik, “ASTI” artinya ada dan “ASTU” artinya semoga, jadi keseluruhannya berarti SEMOGA SELAMAT ATAS RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Dengan demikian maka pada setiap kegiatan telah dilaksanakan saling doa mendoakan satu sama lain.

 

Biasanya dalam aksara Latin menggunakan “OM SWASTIASTU” jika dalam Aksara Bali “OM SWASTYASTU” karena jika dalam Aksara Bali jika ‘i’ ketemu ‘a’ maka ada nania yang akan menjadi ‘y’.

Setelah mengucapkan Om dilanjutkan dengan kata ”swasti”. Dalam bahasa Sansekerta kata swasti artinya selamat atau bahagia, sejahtera. Dari kata inilah muncul istilah swastika, simbol agama Hindu yang universal. Kata swastika itu bermakna sebagai keadaan yang bahagia atau keselamatan yang langgeng sebagai tujuan beragama Hindu. Lambang swastika itu sebagai visualisasi dari dinamika kehidupan alam semesta yang memberikan kebahagiaan yang langgeng.

Adapun bentuk asli dari lambang Swastika ialah dua garis vertikal dan horisontal bersilang sama sisi, tegak lurus di tengah- tengah (+), seperti berikut:

Sebagai kreasi seni budaya yang selalu berkembang, Swastika juga mengalami perkembangan sehingga kemudian menjadi berbentuk seperti berikut:

 Jadi bisa disimpulkan makna “OM SWASTIASTU” selain merupakan salam juga merupakan sebuah doa. Jika kita saling mengucapkan salam maka sama artinya kita saling mendoakan. Tapi dewasa ini semakin banyaknya kata-kata yang disingkat-singkat, termasuk Om Swastiastu pun disingkat menjadi OSA. Biasanya banyak dilihat ketika broadcast message ucapan hari raya, dan di sosial media pun banyak bisa ditemui.


Jika pendapat kami, singkatan pada salam Om Swastiastu akan dapat mengurangi maknanya sendiri, karena ketika kita mengucapkan OSA, belum tentu mereka yang membacanya akan memahami bahwa OSA adalah Om Swastiastu. Tidak bermaksud untuk menjadi terlihat fanatik tapi jika sudah memahi akan makna dari salam Om Swastiastu yang merupakan sebuah doa, tentu dalam doa diperlukan keikhlasan dan ketulusan. Ketika doa itu disingkat tentu akan tercermin kurangnya keikhlasan dan ketulusan dalam menyampaikan doa.



Rabu, 23 Maret 2022

RAPAT PPKBD DAN SUB PPKBD

 KAMIS, 24 MARET 2022

JAM  10.00 WITA

BALAI  PENYULUHAN KBPP DAN PA KECAMATAN BANJAR


PEMBUKAAN OLEH KORRDINATOR PLKB KECAMATAN BANJAR ( WAYAN SUDIASTIKA )

PEMAPARAN KELUARGA DAN 8 FUNGSI KELUARGA OLEH KASI PENYULUHAN DAN PENDAYAGUNAAN PLKB  ( MADE SIRENA )








Delapan Fungsi Keluarga di bawakan Oleh PLKB Banyuseri ( NI KETUT RESMINI )


Pengertian 8 Fungsi Keluarga

1. Fungsi Keagamaan

Agama adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Keluarga adalah tempat pertama penanaman nilai-nilai keagamaan dan pemberi identitas agama pada setiap anak yang lahir. Keluarga menumbuh kembangkan nilai-nilai agama sehingga anak menjadi manusia yang berakhlak baik dan bertakwa.

Keluarga mengajarkan seluruh anggotanya untuk melaksanakan ibadah dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melaksanakan fungsi agama tidak boleh mengabaikan toleransi beragama karena keluarga Indonesia menganut kepercayaan dan agama yang beragam.

                                                             2. Fungsi Sosial Budaya

Keluarga adalah wahana utama dalam pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur budaya yang selama ini menjadi anutan dalam tata kehidupan.

Fungsi sosial budaya memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.

Dengan demikian, nilai luhur yang selama ini sudah menjadi anutan dalam kehidupan bangsa tetap dapat dipertahankan dan dipelihara. Keluarga menjadi wahana pertama anak dalam belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, serta belajar adat istiadat yang berlaku di sekitarnya.

3. Fungsi Cinta Kasih

Cinta dan kasih sayang merupakan komponen penting dalam pembentukan karakter anak. Fungsi cinta kasih memiliki makna keluarga harus menjadi tempat untuk menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Fungsi cinta kasih dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman serta memberikan perhatian di antara anggota keluarga.

Fungsi cinta kasih dalam keluarga menjadi landasan yang kukuh terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan anaknya, serta hubungan kekerabatan antargenerasi sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.

                                                                    4. Fungsi Perlindungan

Keluarga adalah tempat bernaung atau berlindung bagi seluruh anggota dan tempat untuk menumbuhkan rasa aman serta kehangatan. Adanya suasana saling melindungi, keluarga harus menjadi tempat yang aman, nyaman. dan menenteramkan semua anggotanya.

Jika keluarga berfungsi dengan baik, keluarga akan mampu memberikan fungsi perlindungan bagi anggotanya serta dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Keluarga melindungi setiap anggotanya dari tindakan-tindakan yang kurang baik sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan.

5. Fungsi Reproduksi

Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan berencana sehingga anak-anak yang dilahirkan menjadi generasi penerus yang berkualitas.

Keluarga menjadi tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh, termasuk seksualitas yang sehat dan berkualitas, dan pendidikan seksualitas bagi anak.

Keluarga juga menjadi tempat memberikan informasi kepada anggotanya tentang hal-hal yang berkitan dengan seksualitas. Melanjutkan keturunan yang direncanakan dapat menunjang terciptanya kesejahteraan keluarga.

                                                              6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Keluarga sebagai tempat utama dan pertama memberikan pendidikan kepada semua anak untuk bekal masa depan. Pendidikan yang diberikan oleh keluarga meliputi pendidikan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter anak.

Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna bahwa keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta berkomunikasi secara baik dan sehat. Dengan interaksi intensif dalam keluarga, proses pendidikan berjalan dengan efektif.

Keluarga menyosialisasikan kepada anak tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan orang lain, mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan buruk maupun yang salah dan yang benar.

7. Fungsi Ekonomi

Keluarga adalah sebagai tempat utama dalam membina dan menanamkan nilai-nilai yang berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan keluarga sejahtera.

Keluarga sebagai tempat untuk memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya serta memberikan dukungan finansial kepada anggotanya.

                                                              8. Fungsi Pembinaan Lingkungan

Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso, dan makro.

Keluarga berperan untuk membina lingkungan masyarakat dan lingkungan alam sekitar. Keluarga dan anggotanya harus mengenal tetangga dan masyarakat di sekitar serta peduli terhadap kelestarian lingkungan alam.

Sikap peduli keluarga terhadap lingkungan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi yang akan datang.


MATERI KESPRO  ( MADE SRI KUSUMA WATI ) /KASI APOKASI




Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
 
Kesehatan Reproduksi (Kespro) perempuan  penting diketahui untuk dapat diterapkan kepada anggota keluarga dalam mengatasi permasalahan reproduksi perempuan. Kesehatan Reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
 
Kesehatan reproduksi perempuan adalah suatu keadaan sehat perempuan secara fisik, mental dan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.  Masalah kesehatan reproduksi pada seorang perempuan sangat dirasakan ketika masa kesuburannya berakhir (menopause), meskipun sebenarnya seorang laki- laki juga akan menghadapi hal yang sama yaitu mengalami penurunan fungsi reproduksi (andropause) walaupun dalam hal ini kejadiannya lebih tua dibanding pada seorang perempuan.
 
Kondisi yang harus dimiliki oleh seorang perempuan untuk mencapai fertilitas yang maksimum :
 
    Dia harus dalam kondisi tubuh yang sehat;  yaitu harus bebas dari penyakit dan kekurangan gizi yang mungkin menyebabkan sterilitas atau ketidaksuburan atau memperkecil tingkat keselamatan janin.
    Dia harus melakukan hubungan seksual secara rutin dalam masa suburnya, mulai dari masa awal tetapi tidak terlalu awal sehingga membahayakan kesehatan dengan kehamilan yang tidak tepat waktunya.
    Dia harus menghindari periode abstinen yang terlalu lama karena berpisah dengan pasangannya, menghindari prasangka yang mengatakan tabu untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan dan masa nifas atau masa menyusui, dan  hal-hal tabu lainnya berdasarkan agama atau pertimbangan lainnya.
    Dia harus dapat mengganti pasangan reproduktifnya atau mencari pasangan alternatif jika pasangan laki-lakinya steril atau menjadi impoten.
    Dia harus dapat memiliki pasangan meskipun dalam keadaan janda.
 
Bagaimanapun, ada perbedaan penting antara fertilitas maksimum dengan jumlah maksimum anak yang bisa selamat (anak pernah lahir hidup) (Easterlin, 1978). Sebagai contoh nutrisi dari bayi dan anak yang baik akan dapat memperpanjang periode menyusui sehingga memperpanjang masa nifas dan mungkin menunda awal dari hubungan seksual sampai pembuahan selanjutnya ingin dilakukan. Hubungan dengan lebih dari satu pasangan dapat beresiko menyebabkan sterilitas atau ketidaksuburan melalui penyebaran penyakit kelamin, hal tersebut juga mungkin dapat memperlemah rasa tanggungjawab terhadap perawatan anak sehingga dapat mengurangi tingkat probabilitas hidup si anak. Oleh karena itu memaksimalkan jumlah anak yang selamat tergantung pada jumlah yang optimal bukan pada jumlah yang maksimal untuk sejumlah variabel bebas ; fungsi yang mengkaitkan hubungan antara jumlah anak yang selamat dan variabel bebas tersebut terkadang berbentuk kurva terbalik bukan berbentuk linier.

Penulis 
I MADE SUARTIKANAYA 
PLKB DESA CEMPAGA





Rabu, 16 Maret 2022

PAWINTENAN KEPEMANGKUAN LAN PEWINTENAN SARI RING GERIA DENCARIK

 Rabu , Umanis dukut

16 Maret 2022

GENAH PAWINTENAN GERIA DENCARIK

Acara pewintenan Kepemangkuan dan Pawintenan Sari yang dilaksanakan di Geria Dencarik , pada hari Rabu , 16 Maret 2022 ( dadia Pasek Gelgel Desa Cempaga } 

Pawintenan Kemangkuan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan :

Pewintenan Kepemangkuan : 

Jero Mangku I Made Suartikanaya lan Mangku Instri Ni Wayan Asli, S.Pd

Pawintenan Saraswati/sari

Pan Putu Sudiarta ( Wayan Tugir Lan Luh Sutarmi )

Pan Luh Keni ( Made Sirma Lan Wayan Tarki  )

Pan Luh Sinar ( Made Gelgel lan Komang Tangkis

Putu Yastra Lan Ketut Mistri

Wayan Sweken lan Luh Darmi

Nyoman Sumitra lan Nengah Murni 

Yng dihadiri oleh Bendesa adat Cempaga ( Putu Karya Darma ) Ulun Desa ( Pan Luh Aning ) Balian Desa ( Jero Arya ) Pesantian ( Luh Rias ) dan semua keluarga besar pasek gelgel datang menyaksikan kegiatan pewintenan ini , pawintenan selesai pada pukul 11.30 wita.

saya selaku penulis sekaligus pemangku yang diwintenkan 

sangat bersyukur dan berbahagia dengan lancarnya acara pewitenan keluarga ini




Acara mepiuning sebelum ke geria









Jumat, 11 Maret 2022

RAPAT PEMBAHASAN PEWINTENAN

 JUMAT, 11 PEBRUARI 2022

RING SANGGAH DADIA

JAM 17.00 WITA

ACARA PEWINTENAN PEMANGKU LAN PAWINTENAN SARASWATI

HARI RABU , 16 MARET 2022

RING GERIA DENCARIK

( Pesangkepan Hari Jumat, 11 Maret 2022 )

 

 

PAWINTENAN PEMANGKU

 

1.      MADE SUARTIKANAYA  /NI WAYAN ASLI


PAWINTENAN SARASWATI

1.      WAYAN TUGIR/LUH SUTARMI ( PAN PUTU SIDIARTA/ MEN SIDIARTA )

2.      MADE SIRMA / WAYAN TARKI ( NANG KENI/ME KENI )

3.      MADE GELGEL/KOMANG TANGKIS

4.      PUTU YASTRA/KETUT MISTRI

5.      WAYAN SWEKEN/LU H DARMI

6.      NYOMAN SMITRA/NENGAH MURNI


NGULEMIN/KUMASAKSI

1.      ULU DESA ( PAN LUH ANING )

2.      BENDESA ADAT CEMPAGA ( PUTU KARYA DARMA )

3.      PHDI DESA ADAT CEMPAGA ( MADE DARMAWAN )

4.      PESANTIAN ( NI LUH RIAS )

5.      PEMANGKU ( PAN SUBUDI/I GEGE WIRA )


CANANG PENGOLEMAN

5 TANDING  LAN PIUNINGAN 2 TANDING TAELER SODE KATUR RING HYANG IBU

PIUNINGAN RING SANGGH LAN NGAYAT RING PURA LABUHAN AJI

INDIK PRABIA ( Banten Pawintenan Rp. 6.000.000 ( enam Juta rupiah ) , sesari kurang lebih 1 Juta )

Ngangge Kas Sanggah dadia Pasek Gelgel

Konsumsi 50 bungkus nasi 8x Rp. 10.000

Wenten Punia

1.      Pan Keni Rp. 500.000

2.      Pan Putu Sidiarta Rp . 500.000

3.      Made Gel Gel Rp. 200.000





Yang Hadir , Made Sirma , Wayan Wangsit , Made Gelgel, Nym Negara , Made Adnyana , Ketut Wedra, Putu Yastra, Wayan Sweken , Putu Mika ,Nyoman Budiasa, Putu Mudiartawan, Ketut Budiasana , I Made Suartikanaya, I Putu Sudiarta , Putu Agus Arta , Kadek Redika , Komang Darma bersama Istri

Jumat, 25 Februari 2022

Rapat Rutin Dadia Pasek Gelgel

 Kamis, 24 Pebruari 2022

Jam 17.00 Wita

Sanggah dadia Pasek Gelgel Desa Cempaga

acara :

1. Membahas Hari Raya Nyepi Tahu Caka 1944 Jatuh pada tanggal 3 maret 2022 , Pengerupukan dilaksanakan Rabu , 2 Maret 2022

2. Membahas Pewintenan Pemangku dan Pewintenan Sari






Hasil yang disepakati
Pecaruan Abrumbunan
dan Rapat Ulang setelah nyepi untuk kegiatan Pawintenan Pemangku Lan Saraswati