Dalam Agama Hindu mengajarkan ketika bertemu
dengan sesama menyapa dengan mengucapkan “Om Swastiastu” diharapkan agar dapat
membina hubungan yang harmonis dan mempererat rasa persaudaraan dalam pergaulan
di masyarakat. Salam ”Om Swastyastu” itu tidak memilih waktu. Ia dapat
diucapkan pagi, siang, sore dan malam.
Makna
Om Swastiastu
“OM” artinya Tuhan, “SU” artinya baik, “ASTI” artinya ada dan “ASTU” artinya
semoga, jadi keseluruhannya berarti SEMOGA SELAMAT ATAS RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA. Dengan demikian maka pada setiap kegiatan telah dilaksanakan saling doa
mendoakan satu sama lain.
Biasanya dalam aksara Latin menggunakan “OM SWASTIASTU” jika dalam
Aksara Bali “OM SWASTYASTU” karena jika dalam Aksara Bali jika ‘i’ ketemu ‘a’
maka ada nania yang akan menjadi ‘y’.
Setelah mengucapkan Om dilanjutkan dengan kata
”swasti”. Dalam bahasa Sansekerta kata swasti artinya selamat atau bahagia,
sejahtera. Dari kata inilah muncul istilah swastika, simbol agama Hindu yang
universal. Kata swastika itu bermakna sebagai keadaan yang bahagia atau
keselamatan yang langgeng sebagai tujuan beragama Hindu. Lambang swastika itu
sebagai visualisasi dari dinamika kehidupan alam semesta yang memberikan
kebahagiaan yang langgeng.
Adapun bentuk asli dari lambang Swastika ialah dua
garis vertikal dan horisontal bersilang sama sisi, tegak lurus di tengah- tengah
(+), seperti berikut:
Sebagai kreasi seni budaya yang selalu
berkembang, Swastika juga mengalami perkembangan sehingga kemudian menjadi
berbentuk seperti berikut:
Jika pendapat kami, singkatan pada salam Om
Swastiastu akan dapat mengurangi maknanya sendiri, karena ketika kita
mengucapkan OSA, belum tentu mereka yang membacanya akan memahami bahwa OSA
adalah Om Swastiastu. Tidak bermaksud untuk menjadi terlihat fanatik tapi jika
sudah memahi akan makna dari salam Om Swastiastu yang merupakan sebuah doa,
tentu dalam doa diperlukan keikhlasan dan ketulusan. Ketika doa itu disingkat
tentu akan tercermin kurangnya keikhlasan dan ketulusan dalam menyampaikan doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar